Laman

Selasa, 23 April 2013

File Service Terdistribusi

Pengenalan File Sistem Terdistribusi dan File Service 

File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System , disingkat) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. File server pertama kali didevelop pada tahun 1970 dan Sun NFS (Network File System) menjadi DFS pertama yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di tahun 1985. DFS yang terkenal selain NFS adalah AFS (Andrew File System) dan CIFS (Common Internet File System).

File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari file system yang ditawarka pada komputer client. Suatu file server adalah implementasi dari file service dan berjalan pada satu atau lebih mesin. File itu sendiri berisi dari nama, data dan atribut file seperti kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan file dan hak akses file. File sistem merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun program yang berada dalam sistem operasi.

Karakteristik dari File System
File Sistem adalah bertanggung jawab untuk pengorganisasian, penyimpanan, pencarian keterangan, penamaan, sharing atau pembagian dan protection atau perlindungan dari file-file. File berisi dari dua bagian penting yaitu data dan atribut. File sistem didesain untuk menyimpan dan mengatur banyak dan besar file dengan fasilitas untuk membuat, memberi nama dan menghapus file. File system juga bertanggung jawab untuk pengontrolan dari akses file, akses terbatas ke file oleh user yang berhak dan tipe-tipe dari akses yang diminta.

- Operasi pada file (=data + atribut)
  • Create / delete
  • Query / Modifikasi Atribut
  • Open / Close
  • Read / Write
  • Akses Kontrol
- Organisasi penyimpanan
  • Struktur direktori (hirarki, pathname)
  • Metadata (pengaturan informasi file) : atribut file, informasi struktur direktori, dll

Sumber :
http://te.ugm.ac.id/~risanuri/distributed/ringk/bab09.pdf
http://www.scribd.com/doc/40597332/5-File-Service
 http://id.wikipedia.org/wiki/NFS

Kelompok:
  1. Bobby Aguswanto
  2. Fauzyana Librianti
  3. Prana Prayudha
  4. Tetha Masithoh
  5. Yusuf Tandiono

Selasa, 09 April 2013

Bahasa Pemograman Agent (Sistem Terdistribusi)

Bahasa pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari software agent, sangat menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yangdiharapkan. Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang sebaiknya di pakai. Diantaranya yaitu :

1. Object-Orientedness
Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap agent adalah obyek yang aktif, maka juga agent harus diimplementasikan kedalam pemrorgaman yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).

2. Platform Independence
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan di berbagai lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk implementasi adalah yang terlepas dari platform, atau dengan kata lain program tersebut harus bisa dijalankan di platform apapun (platform independence).

3. Communication Capability
Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan(network environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik. Sehingga diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupport pemrograman yang berbasis network dan komunikasi.

4. Security
Faktor keamanan (security) adalah factor yang sangat penting dalam memilih bahasa pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan aman. 

5. Code Manipulation
Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime, sehingga diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yang dapat menangani masalah runtime tersebut. 

Dari karakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang layak untuk mengimplementasikan software agent adalah sebagai berikut :
Java
• Telescript
• Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl


Sumber :

  1. Romi Satria Wahono, Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi, http://ilmukomputer.com/2006/08/21/pengantar-software-agent/ 
  2. http://www.scribd.com/doc/46591625/Bab-3-Proses
  3. budi.insan.co.id/courses/ec7010/2003/report-bambang-revisi.doc
Kelompok :
  1. Bobby Aguswanto
  2. Fauzyana Librianti
  3. Prana Prayudha
  4. Tetha Masithoh
  5. Yusuf Tandiono

Senin, 01 April 2013

Tracert IP website Kaskus menggunakan ISP Fastnet

Pada kali ini saya akan mencoba melakukan tracert ke link lokal bernama Kaskus dengan nama domain/URL www.kaskus.co.id menggunakan ISP Fastnet dan menggunakan OS Windows 7. Sebelum melakukan Tracert, kita lebih dahulu tahu pengertian Tracert/Traceroute. Traceroute merupakan perintah untuk melihat jalur akses ke lokasi yang kita tuju. Fungsinya memberitahukan kita ip mana yang dilewati dan jumlah hop untuk mencapai alamat tujuan yang kita trace. Jumlah hop tergantung pada jumlah server yang ada diantaranya.

Kembali ke topik, kita akan melakukan tracert ke www.kaskus.co.id menggunakan Command prompt/CMD dengan ISP Fastnet. Pertama, kita buka terlebih dahulu CMD lalu ketik tracert www.kaskus.co.id pada CMD.


Disini di ketahui bahwa IP Address dari www.kaskus.co.id adalah 202.158.17.149. Kemudian nanti akan keluar hasil tracing route ke kaskus.co.id tersebut. seperti gambar di bawah ini,



Dari gambar, terlihat jumlah hops untuk tracing route ke Kaskus.co.id berjumlah 8. Hops ini merupakan lompatan atau perpindahan data route yg di tuju. Tiap route mempunyai waktu dalam merequest data/perpindahan data. Contoh pada route ke 1, itu jumlah waktu nya 7ms 9 ms dan 19 ms. semakin kecil waktu perpindahan data, semakin cepat/baik mengakses ke Kaskus.com.

Kemudian untuk mengetahui route yang kita lewatkan, buka http://whatismyipaddress.com/, masukan ip address yang di tuju. Nanti akan terlihat detail tentang IP address tersebut. Untuk 10.154.192.1 itu merupakan hostname dan IP address dari route sesorang ( saya track gak terdaftar , malah merupakan private IP address, hahaha ^.^). Untuk Hop ke 2-3 dan ke 4 merupakan hostname dari server fastnet dengan ip address server 202.73.96.73/110.



kemudian untuk Hop ke 5-7 merupakan hostname dari server Kaskus dan IP address servernya (210.210.161.177/8). 


Dan untuk Hop ke 8 itu juga merupakan hostname dari server Kaskus dan IP address servernya (202.158.17.149) tapi beda daerah, server dan IP addressnya. 

Sekian tracert ke Kaskus menggunakan ISP Fastnet. Tercetak bahwa dari gambar bahwa Trace Complete. Artinya trace yang kita lakukan berhasil sampai ke Kaskus atau IP tujuan kita.